DIVERSIVIKASI DAN PENGEMBANGAN PRODUK PENGOLAHAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) MENJADI SERBUK MINUMAN INSTAN KAYA DIETARY FIBER
TUGAS
DIVERSIVIKASI DAN
PENGEMBANGAN PRODUK
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) MENJADI SERBUK
MINUMAN INSTAN KAYA DIETARY FIBER

O L E H :
NAMA : ZADRAK RUIMASSA
NIM : 2011-67-026
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
PATTIMURA
AMBON
2015
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan penyertaanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah denganjudul ”Pengolahan Rumput Laut (Eucheuma
cottonii) Menjadi Serbuk Minuman Instan Kaya Dietary Fiber”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari
kesempurnaan olehnya itu, penulis membuka diri atas kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Ambon, 20 Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
B. TUJUAN
PENULISAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

1.1
Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang memiliki wilayah laut yang luas dan kaya akan sumber daya alam.
Salah satu kekayaan sumber daya alam dari laut adalah rumput laut yang kaya
akan manfaat. Rumput laut atau sea weeds secara ilmiah dikenal dengan
istilah alga atau ganggang.
Rumput laut adalah salah
satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut.Sumberdaya
ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasiosiasi dengan keberadaan
ekosistem terumbu karang.Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat
pasir dan karang mati.Selain tumbuh bebas di alam, beberapa jenis rumput laut
juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia.
Kandungan
dietary fiber dan nutrisinya bermanfaat sebagai antioksidan,
antimutagenic, anti koagulan, anti tumor, dan metabolisme lipid.Rumput laut
juga sebagai sumber iodium alami yang terbaik (Zada, 2009).
Kandungan serat (diatery fiber) pada rumput laut bersifat untuk
mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh, sehingga sangat baik
dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna, sehingga anda
merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan (Anonim, 2010).
Rumput
laut bermanfaat untuk kesehatan karena kandungan zat gizinya antara lain:
karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan sedikit lemak, lebih banyak vitamin
A (beta karoten), B1, B2, B6, B12, C dan niacin, serta mineral yang penting,
seperti kalsium dan zat besi (Nursanto, 2004). Untuk itu perlu adanya inovasi
teknologi yang akan memberikan nilai tambah pada rumput laut salah adalah
dengan pembuatan serbuk minuman instan.
Minuman
serbuk instan dari berbagi produk seperti jahe, kunyit, kopi, dan sebagainya,
sudah banyak ditemukan. Dengan model dibuat serbuk instan manis, maka 1) mutu
produk dapat terjaga, 2) tidak mudah terkotori, 3) tidak mudah terjangkiti
penyakit, dan 4) produk tanpa pengawet. Dari sisi pemakaian, serbuk instan
sangat mudah dibuat minuman hanya cukup menambahkan dengan air panas atau
dingin, hal ini merupakan daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsinya. Melalui
proses pengolahan tertentu, minuman serbuk instan tidak akan mempengaruhi
khasiat yang terkandung dalam bahan tersebut, sehingga baik untuk kesehatan
badan (Rengga dan Handayani, 2009).
Mengingat
pentingnya peranan serat untuk membantu menjalankan diet tubuh bagi penderita
obesitas dan memperlancar pencernaan , maka penggunaan rumput laut sebagai
sumber serat dalam minuman pelangsing merupakan salah satu alternatif yang
dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan tubuh akan serat (Anonim, 2009 a).
Diversifikasi produk rumput laut berupa minuman berserat dalam bentuk bubuk
yang sebelumnya telah mengalami proses pengeringan dan penepungan menjadi
serbuk instan rumput laut.
1.2
Tujuan
dan Manfaat
-
Untuk mempelajari cara pengolahan rumput
laut menjadi serbuk minuman instan.
-
Sebagai bahan informasi ilmiah bagi
mahasisawa yang mempelajari mata kuliah Diversifikasi dan Pengembangan Produk
Hasil Perikanan.

Deskripsi dan Klasifikasi Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
Rumput laut atau sea weeds merupakan komoditi hasil laut
yang melimpah di Indonesia. Pada mulanya orang menggunakan rumput laut hanya
untuk sayuran. Waktu itu tidak terbayang zat apa yang ada di dalam rumput laut.
Umum diketahui bahwa rumput laut aman atau tidak berbahaya untuk dikonsumsi.
Dengan berjalannya waktu pengetahuan berkembang kini kandungan dari rumput laut
digunakan agar bermanfaat seoptimal mungkin tidak hanya sebagai bahan pangan
yang dikonsumsi langsung secara sederhana tetapi juga merupakan bahan dasar
pembuatan produkpangan rumah tangga maupun industri makanan skala besar
(Anggadireja, dkk., 2006).
Ciri-ciri
Eucheuma cottonii yaitu thallus silinder; permukaan licin; cartilageneus
(menyerupai tulang rawan/muda); serta berwarna hijau terang, hijau olive
dan cokelat kemerahan.Percabangan thallus berujung runcing atau tumpul,
ditumbuhi nodulus (tonjolan-tonjolan) dan duri lunak/tumpul untuk melindungi
gametangia.Percabangan bersifat dichotomus (percabangan dua-dua) atau trichotomus
(sistem percabangan tiga-tiga). Habitat rumput laut Eucheuma cottonii memerlukan
sinar matahari untuk proses fotosintesis. Oleh karena itu, rumput laut ini
hanya mungkin hidup pada lapisan fotik, yaitu kedalaman sejauh sinar matahari
masih mampu mencapainya (Anggadireja, dkk.,2008).
Rumput laut dapat menghasilkan
devisa serta pendapatan masyarakat terutama masyarakat pesisir. Karena rumput
laut yang utamanya dari kelas rhodophyceae
(ganggang merah) selain mengandung karaginan dan agar-agar juga mempunyai
kandungan gizi yang penting yaitu yodium.Rumput laut mengandung karagenan
sehingga pada saat pemanasan dapat berfungsi sebagai stabilisator yang dapat
menyatukan atau mengikat partikel bahan dengan kandungan airnya (Winarno,
1990).
Rumput laut sebagai salah satu
sumber hayati laut bila diproses akan menghasilkan senyawa hidrokoloid yang
merupakan produk dasar (hasil dari metabolisme primer). Senyawa hidrokoloid
sangat diperlukan keberdaannya dalam suatu produk karena berfungsi sebagai
pembentuk gel (gelling agent),
penstabil (stabilizer), pengemulsi (emulsifier), pensuspensi (suspending agent).Senyawa hidrokoloid
pada umumnya dibangun oleh senyawa polisakarida rantai panjang dan bersifat
hidrofilik (suka air). Rumput laut Eucheuma
cottonii.
Klasifikasirumput lautmenurut Anggadireja, dkk., (2006).
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyta
Ordo : Gigartinales
Famili : Solierisceae
Genus : Eucheuma
Spesies : Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezii)
Gambar 1.Rumput laut Eucheuma
cottonii
III. PEMBAHASAN
Defenisi Umum Rumput
Rumput laut adalah salah
satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut.Sumberdaya
ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasiosiasi dengan keberadaan
ekosistem terumbu karang.Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat
pasir dan karang mati.Selain tumbuh bebas di alam, beberapa jenis rumput laut
juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia.
Tumbuhan
ini mempunyai nilai ekonomis yang penting dalam industri kosmetik, pangan dan
lain-lain. Rumput laut banyak diolah dalam bentuk kering setelah melalui proses
penjemuran atau diolah menjadi makanan siap konsumsi, seperti: dodol, manisan
dan minuman. Saat ini kebanyakan makanan siap konsumsi yang dijual masyarakat
adalah minuman sari buah, tetapi untuk minuman dari rumput laut jarang ditemui
dilingkungan masyarakat (Nursanto, 2004).
Kandungan Gizi dan Manfaat Rumput
Laut (Eucheuma cottonii)
Rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, kandungan
serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi.Serat dalam makanan atau disebut juga serat makanan umumnya berasal
dari serat buah dan sayuran atau sedikit yang berasal dari biji-bijian dan
serealia.Serat makanan terdiri dari serat kasar (crude fiber) dan “serat
makanan” (dietary fiber).Serat kasar adalah serat yang secara
laboratorium dapat menahan asam kuat (acid) atau basa kuat (alkali), sedangkan
serat makanan adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna oleh
enzim-enzim pencernaan (Wisnu, 2010).Almatsier
(2009) menyatakan bahwa, ada 2 macam golongan serat yaitu yang tidak dapat
larut dalam air dan yang dapat larut air.Serat yang tidak dapat larut air
adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin.Serat yang dapat larut dalam air
adalah pektin, gum, mucilage, glikan dan alga. Serat yang terdapat pada
karaginan merupakan bagian dari serat gum yaitu jenis serat yang larut dalam
air.
Serat mempunyai peran yang
penting bagi kesehatan tubuh. Almatsier (2009) menyatakan bahwa, serat sangat
penting dalam proses pencernaan makanan dalam tubuh. Kekurangan Serat dapat
menyebabkan konstipasi, apenaistis, alverculity, hemoroid, diabetes
melitus,penyakit jantung koroner dan batu ginjal. Menambahkan kebutuhan serat
untuk manusia sangatlah bervariasi menurut pola makan dan tidak ada anjuran
kebutuhan sehari secara khusus untuk serat makanan.Konsumsi Serat rata-rata 25
g/hari dapat dianggap cukup untuk memelihara kesehatan tubuh.
Serat ini bersifat mengenyangkan dan memperlancar
proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas.
Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga rasa kenyang lebih bertahan lama
tanpa takut kegemukan. Rumpul laut juga diketahui kaya akan nutrisi esensial,
seperti enzim, asam nukleat, asam amino, mineral, trace elements khususnya
yodium, dan vitamin A, B, C, D, E dan K.
Selain itu, rumput laut juga bisa meningkatkan fungsi pertahanan tubuh,
memperbaiki sistem peredaran darah dan sistem pencernaan (Adhistiana, dkk., 2008).
Rumput
laut sebagai sumber gizi memiliki kandungan karbohidrat (gula atau vegetable
gum), protein, sedikit lemak dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa
garam natrium dan kalium. Rumput laut juga mengandung vitamin A, B1, B2, B6,
B12, C, serta mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat besi dan
yodium (Anggadireja, dkk., 2008).
Menurut Anggadiredja, dkk.,(2008), ada beberapa manfaat dari
rumput laut antara lain :
1. Rumput
laut sebagai bahan pangan
Rumput
laut sebagai bahan pangan umumnya dikonsumsi dalam bentuk lalapan, dibuat acar,
dimasak sebagai sayur, dibuat urap atau ditumis.
2. Rumput
laut dalam industri farmasi
Beberapa
jenis rumput laut digunakan sebagai obat-obatan tradisional seperti antiseptik,
obat cacing, bronchitis, asma, batuk, bisul, mimisan, gangguan pencernaan,
gangguan kekurangan iodium dan obat penyakit urinari.Metabolit primer dari
rumput laut merupakan senyawa polisakarida yang bersifat hidrokoloid seperti
agar-agar, alginat, karagenan dan fulcelaran.
3. Rumput
laut dalam industri makanan
Hasil
ekstrak rumput laut seperti karagenan, agar dan alginat banyak digunakan dalam
industri makanan.Misalnya karagenan sebagai bahan suspense dalam yohgurt,
penstabil dalam es krim dan pencegah sineresis dalam keju.Agar-agar dapat
digunakan dalam pembuatan jelly, es krim dan permen.
Prosedur Pengolahan Serbuk Minuman Instan
Pembuatan
Serbuk Rumput Laut (menggunakan prinsip kristalisasi) dengan tahapan: 1) Pencucian
dan penghalusan. Rumput laut bersih kemudian direndam hingga
mengembang.Setelah mengembang rumput laut tadi dihaluskan dengan menggunakan
blender hingga menjadi bubur; 2)Pemasakan/kristalisasi.Pemasakan
merupakan proses terakhir dari pembuatan serbuk instan rumput laut. Pemasakan
atau kristalisasi disini merupakan proses pemberian panas pada bahan (sari
rumput laut dan sari penambah rasa) sampai terbentuk kristal. Api yang
digunakan adalah api kecil (suhu dibawah 100oC) dan dengan pengadukan
terus-menerus. Pengadukan ini dimaksudkan agar rumput laut bercampur merata
dengan essens dan untuk menghindari terjadinya karamelisasi. Pemakaian panas
yang tinggi akan berpengaruh pada kualitas produk, menyebabkan karamelisasi dan
hilangnya beberapa kandungan zat dalam rumput laut. Bentuk kristal yang telah
didapat kemudian dihancurkan untuk kemudian disaring, sehingga mendapatkan
serbuk instant rumput laut yang halus dan seragam; 3) Pengeringan dan
Pengayaan. Serbuk yang telah dihancurkan, kemudian dikeringkan dan diayak
hingga diperoleh rumput laut instan yang benar-benar lembut.Untuk serbuk yang
belum lolos ayakan, dapat dihancurkan lagi.Rumput laut instan hasil pengayaan
tersebut kemudian segera dikemas dalam kantong plastik ataupun toples; dan 4) Tahap
Formulasi Minuman Instan Serbuk Rumput Laut.Pada tahap ini dilakukan
formulasi minuman.Formulasi didasarkan pada hasil percobaan terhadap
karakteristik mutu organoleptik dari minuman instan.Pada tahap ini, produk
akhir hasil formulasi minuman adalah bentuk serbuk dengan perbandingan gula
sesuai dengan perlakuan dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan meliputi:
analisis kimia (kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat dan kadar serat kasar).

Rumput
Laut Kering
![]() |

Pencucian
dengan air tawar & ditiriskan








Pengeringan
dan Pengayaan
![]() |
|||
![]() |
|||


![]() |

Dikemas dalam kantong plastik

Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Serbuk Minuman Instan Rumput Laut
IV. PENUTUP
Kesimpulan
1.
Rumput laut dapat menghasilkan devisa serta pendapatan
masyarakat terutama masyarakat pesisir. Karena rumput laut yang utamanya dari
kelas rhodophyceae (ganggang merah)
selain mengandung karaginan dan agar-agar juga mempunyai kandungan gizi yang
penting yaitu yodium.
2.
Rumput laut juga mengandung vitamin A,
B1, B2, B6, B12, C, serta mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat
besi dan yodium (Anggadireja, dkk., 2008).
3.
Kandungan dietary fiber dan
nutrisinya bermanfaat sebagai antioksidan, antimutagenic, anti koagulan, anti
tumor, dan metabolisme lipid. Rumput laut juga sebagai sumber iodium alami yang
terbaik (Zada, 2009). Kandungan serat (diatery fiber) pada rumput laut
bersifat untuk
DAFTAR PUSTAKA
Adhistiana, R., Rahayu M.P.,
Ambarwati R., Herdiana E., Vivaldy. 2008. Pemanfaatan
Rumput Laut Dalam Pembuatan Dodol Rumput Laut (DORULAT). http://www.ipb.ac.id
/pembuatan-rumput-laut.html.Tanggal Akses 17 Oktober 2011.Makassar.
Anggadiredja,
T. Dkk. (2006). Rumput Laut. Jakarta : Penerbit Penebar Swadaya
Anonim, 2009 a. Pemanfaatan Rumput
Laut Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Nursanto Iman. 2004.
Pembuatan Minuman Sebagai Usaha Diversifikasi Rumput Laut Eucheuma cottoni.Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB.
Winarno,
F.G .1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Winarno,
F. G., 1997, Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar