Proses Pencernaan Makanan ikan dan Enzim apa saja yang berperan dalam pencernaan makanan ikan
Proses Pencernaan Makanan ikan dan Enzim apa saja yang
berperan dalam pencernaan
makanan ikan
O
L E H :
ZADRAK
RUIMASSA
2011-67-026
2011-67-026
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas pimpinan dan perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini dibuat dengan kelemahan dan keterbatasan penulis, untuk itu
penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa selama menyusun makalah
ini banyak tantangan yang dihadapi, namun dengan doa, semangat, bantuan, serta
dorongan moral dari semua pihak maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Untuk itu melalui makalah ini, izinkanlah penulis menyampaikan terima kasih
kepada : Ibu J.M.F. Sahetapy , sebagai dosen pengajar mata kuliah Ikhtiologi,
rekan-rekan mahasiswa THP angkatan 2011, serta semua keluargaku yang telah
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Ambon, 21 November
2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB
II PEMBAHASAN
BAB
III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap
jenis ikan mempunyai daya cerna yang berbeda pada nutrisi yang dikonsumsinya.
Pada ikan salmon merupakan salah satu jenis ikan karnivora yang rendah terhadap
karbohidrat sehingga energi yang diperoleh dari karbohidrat hanya dapat dicerna
sebanyak 140%, sedangkan ikan Catfish merupakan salah satu jenis ikan omnivora
mempunyai kemampuan mencerna karbohidrat lebih tinggi dibandingkan ikan
karnivora, yaitu 70% (Wooton et al (1980) dalam Haetami (2002).
Ikan
telah lama mencarna makanannya, maka keadaan lambung pada saat itu dalam
keadaan yang kosong kembali, sehingga ikan yang sudah menerima asupan pakan
kembali. Jika pakan ikan yang dicerna berasal dari pakan yang nabati, maka laju
pengosongan ikan akan tergantung pada seberapa besar ikan tersebut memakan
pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pakan yang mengandung bahan ekstrak
dari tumbuh-tumbuhan mengandung selulosa sehingga ikan susah mencerna,
sedangkan pakan yang berasal dari pakan hewani, proses pencernaannya akan lebih
mudah (Murtidjo,2001 dalam Rohmah, 2005).
Ikan
merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis
(berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya
serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki
kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga
keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang
disebabkan oleh arah angin. Dari keseluruhan vertebrata, sekitar
50,000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok terbanyak di antara vertebrata lain
memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar 25,988 jenis yang terdiri
dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di
perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari
keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut,
dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan
hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar.
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan
sumber protein, lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik dan prospektif.
Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah
kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat
besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet
di masa yang akan datang.
Sumber protein, lemak, vitamin dan
mineral yang ada pada daging ikan diperoleh dari luar, yaitu dengan
mengkonsumsi makanan (pakan). Untuk mengkonsumsi makanan maka ikan memerlukan
sistem pencernaan agar bahan tersebut dapat diproses. Pencernaan adalah proses
penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi
sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke
seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Pencernaan adalah proses
penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi
sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke
seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah. Pencernaan secara fisik dan
mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya gigi pada
proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara mekanik ini juga
berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui gerakan-gerakan
(kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen
lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran cairan
digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, hal
ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan secara
kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar
lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan
digestif yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati,
pankreas, dan dinding usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi
inilah yang menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya bersifat komplek
menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro menjadi partikel
mikro. Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat terlarut yang
memungkinkan dapat diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke
seluruh tubuh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang menjadi permasalahan
adalah : Proses pencernaan makanan ikan
dan enzim apa saja yang berperan?
C. Tujuan
Untuk
mengetahui proses pencernaan makanan ikan dan enzim-enzim yang berperan dalam
proses pencernaan
D. Manfaat
1.
Dapat
dijadikan sebagai bahan bacaan dan sumber referensi atau acuan bagi para
pembaca, baik mahasiswa, masyarakat umum maupun para peneliti
2.
Sebagai
bahan informasi atau masukan bagi mahasiswa FPIK dalam mempelajari mata kuliah
Ikhtiologi
BAB II
PEMBAHASAN
- Proses Pencernaan Ikan
Setiap jenis ikan mempunyai daya
cerna yang berbeda pada nutrisi yang dikonsumsinya. Pada ikan salmon merupakan
salah satu jenis ikan karnivora yang rendah terhadap karbohidrat sehingga
energi yang diperoleh dari karbohidrat hanya dapat dicerna sebanyak 140%,
sedangkan ikan Catfish merupakan salah satu jenis ikan omnivora mempunyai
kemampuan mencerna karbohidrat lebih tinggi dibandingkan ikan karnivora, yaitu
70% (Wooton et al (1980).
Ikan
telah lama mencarna makanannya, maka keadaan lambung pada saat itu dalam
keadaan yang kosong kembali, sehingga ikan yang sudah menerima asupan pakan
kembali. Jika pakan ikan yang dicerna berasal dari pakan yang nabati, maka laju
pengosongan ikan akan tergantung pada seberapa besar ikan tersebut memakan
pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pakan yang mengandung bahan ekstrak
dari tumbuh-tumbuhan mengandung selulosa sehingga ikan susah mencerna,
sedangkan pakan yang berasal dari pakan hewani, proses pencernaannya akan lebih
mudah
Setelah makanan
digigit, untuk menelannya diperlukan bahan pelicin yaitu air liur. Selai
sebagai pelicin, air liur juga mengandung enzim ptialin yang merupakan enzim
pemecah karbohidrat menjadi maltosa yang kemudaian dilanjutkan menjadi glukosa.
Tapi karena ikan tidak mengunyah makanan, padahal pemecahan karbohidrat membutuhkan
waktu yang lama, maka ptialinnya baru dapat bekerja aktif setelah makanan
sampai di lambung. Selain mengandung enzim ptialin, air liur juga mengandung
senyawa penyangga derajat keasaman (bufer) yang berguna untuk memecah
terjadinya penurunan pH agar proses pencernaan dapat berjalan normal.
Apabila makanan telah masuk ke dalam saluran pencernaan,
maka dindng saluran pencernaannya akan terangsang untuk menghasilkan hormon
gastrin. Hormon ini akan memacu pengeluaran asam klorida (HCL) dan pepsinogen.
HCL akan mengubah pepsinogen menjadi pepsin yang merupakan enzim pencernaan
akif, yaitu sebagai pemecah protein menjadi pepton (polipeptida). Apabila
makanannya banyak mengandung lemak, maka akan dihasilkan juga hormon
entergastron.
Di dalam usus,
makanan itu sendiri akan merangsang keluarnya hormon kolsistokinin. Hormon ini
kemudian akan memacu keluarnyagetah empedu dari hati. Getah empedu itu
sebenarnya dibuat dari sel-sel darah merah yang telah rusak di dalam hati.
Pengeluaran getah empedu tersebut melalui pembuluh hepatikus yang kemidaian
ditampung di dalam kantong empedu. Fungsi getah empedu tersebut adalah
memeperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut dalam
air dan diserap oleh usus.Dinding usus juga mengeluarkan hormon sekretin dan pankreozinin.
Sekretin akan memacu pengeluaran getah empedu dan pankreas. Getah penkreas ini
mengandung enzim amilase, lipase dan protase. Sedangkan hormon pankreozinin
menyebabkan rangsangan untuk mempertinggi produksi getah pankreas.
Pencernaan
secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan
berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan
secara mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui
gerakan-gerakan (kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara
mekanik di segmen lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya
peran cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian
lambung, hal ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan
secara kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh
kelenjar lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus.
Cairan digestif yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal
dari hati, pankreas dan dinding usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik
dan kimiawi inilah yang menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya
bersifat komplek menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro
menjadi partikel mikro. Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat
terlarut yang memungkinkan dapat diserap oleh dinding usus yang selanjutnya
diedarkan ke seluruh tubuh.
- Sistem
Pencernaan
Secara
anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasan
makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan pada ikan
terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan
kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).
- Saluran
pencernaan
Mulai dari muka
ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut,
farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a. Mulut
Bagian terdepan
dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembng dan
malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan
famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan,
bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan.
Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar
bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba.
Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian
belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini
berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata
pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut
diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan
permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah
masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ
pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan
permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ
pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari
saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk
membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan
garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum
akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan
air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi)
e. Lambung
Lambung
merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung
berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung
ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi
sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung
makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat
gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara
fisik).
f. Pilorus
Pilorus
merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat
mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus (
intestinum)
Merupakan
segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan
bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat
makanan
h. Rektum
Rektum
merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit
dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara
kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i. Kloaka
Kloaka adalah
ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan
bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki
organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan
ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di
sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus
terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan
yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor
mendekati sirip dada.
- Kelenjar
Pencernaan
Kelenjar
pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan
bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan
oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya
menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan
enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan
pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga
berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Hati meupakan
organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Organ ini
umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna merah kecokelatan.
Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan
disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil,
bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan
kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan
oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.
Pankreas
merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam proses
pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar)
di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran
pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran
kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran
yang keluar dari pankreas menuju usus depan.
- Enzim yang berperan dalam proses pencernaan
Saluran Pencernaan
|
Nama enzim dan fungsinya
|
Mulut
(Kelenjar Ludah / Saliva)
|
|
Lambung
(Kelenjar Lambung)
|
|
Pankreas
(Saluran Pankreas)
|
|
Usus
(Kelenjar Usus)
|
|
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan:
- Setiap
jenis ikan mempunyai daya cerna yang berbeda pada nutrisi yang
dikonsumsinya.
- Pencernaan
adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia,
sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus,
kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
- Saran
Sebagai
mahasiswa, kita harus lebih banyak mencari informasi di perpusatakan atau
internet tentang sistem pencernaan ikan sehingga dapat menambah ilmu
pengetahuan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Adaaja.com . 2010. Sistem Pencernaan
Pada Ikan
Terima kasih, ka.
BalasHapus